Sutardji Calzoum Bachri yang akrab dipanggil Bung Tardji, lahir di Rengat, Indragiri Hulu, 24 Juni 1941. Beliau adalah pujangga indonesia yan diberi gelar "Presiden penyair Indonesia".
Bung Tardji dikenal sebagai sastrawan pelopor puisi kontemporer.
Penghargaan yang pernah diraihnya beliau adalah:
1. Hadiah Sastra Asean (SEA Write Award) dari Kerajaan Thailand (1979);
2. Menerima penghargaan Sastra Kabupaten Kepulauan Riau oleh Bupati Kepulauan Riau (1979);
3. Anugrah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993);
4. Menerima Anugrah Sastra Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Jakarta. (1990an);
5. Penghargaan Sastra Chairil Anwar (1998), dan
6. Dianugrahi gelar Sastrawan Perdana oleh Pemerintah Daerah Riau (2001).
berikut beberapa puisi terkenal karya Sutardji Calzoum Bachri:
Bung Tardji dikenal sebagai sastrawan pelopor puisi kontemporer.
Penghargaan yang pernah diraihnya beliau adalah:
1. Hadiah Sastra Asean (SEA Write Award) dari Kerajaan Thailand (1979);
2. Menerima penghargaan Sastra Kabupaten Kepulauan Riau oleh Bupati Kepulauan Riau (1979);
3. Anugrah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993);
4. Menerima Anugrah Sastra Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Jakarta. (1990an);
5. Penghargaan Sastra Chairil Anwar (1998), dan
6. Dianugrahi gelar Sastrawan Perdana oleh Pemerintah Daerah Riau (2001).
berikut beberapa puisi terkenal karya Sutardji Calzoum Bachri:
ANA BUNGA
Terjemahan bebas (Adaptasi) dari puisi Kurt Schwittters, Anne Blumme
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Terjemahan bebas (Adaptasi) dari puisi Kurt Schwittters, Anne Blumme
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Oh kau Sayangku duapuluh tujuh indera
Kucinta kau
Aku ke kau ke kau aku
Akulah kauku kaulah ku ke kau
Kita ?
Biarlah antara kita saja
Siapa kau, perempuan tak terbilang
Kau
Kau ? - orang bilang kau - biarkan orang bilang
Orang tak tahu menara gereja menjulang
Kaki, kau pakaikan topi, engkau jalan
dengan kedua
tanganmu
Amboi! Rok birumu putih gratis melipat-lipat
Ana merah bunga aku cinta kau, dalam merahmu aku
cinta kau
Merahcintaku Ana Bunga, merahcintaku pada kau
Kau yang pada kau yang milikkau aku yang padaku
kau yang padaku
Kita?
Dalam dingin api mari kita bicara
Ana Bunga, Ana Merah Bunga, mereka bilang apa?
Sayembara :
Ana Bunga buahku
Merah Ana Bunga
Warna apa aku?
Biru warna rambut kuningmu
Merah warna dalam buah hijaumu
Engkau gadis sederhana dalam pakaian sehari-hari
Kau hewan hijau manis, aku cinta kau
Kau padakau yang milikau yang kau aku
yang milikkau
kau yang ku
Kita ?
Biarkan antara kita saja
pada api perdiangan
Ana Bunga, Ana, A-n-a, akun teteskan namamu
Namamu menetes bagai lembut lilin
Apa kau tahu Ana Bunga, apa sudah kau tahu?
Orang dapat membaca kau dari belakang
Dan kau yang paling agung dari segala
Kau yang dari belakang, yang dari depan
A-N-A
Tetes lilin mengusapusap punggungku
Ana Bunga
Oh hewan meleleh
Aku cinta yang padakau!
1999
Catatan: Terjemahan Anna Blume dikerjakan untuk panitia peringatan Kurt Schwitters, Niedersachen, Jerman.
OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri
Republikaedisi : 28 November 1999
GAJAH DAN SEMUT
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
tujuh gajah
cemas
meniti jembut
serambut
tujuh semut
turun gunung
terkekeh
kekeh
perjalanan
kalbu
1976-1979
sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri
Date: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800
Mailing List MSI Penyair
Pengirim Nanang Suryadi
MANTERA
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
lima percik mawar
tujuh sayap merpati
sesayat langit perih
dicabik puncak gunung
sebelas duri sepi
dalam dupa rupa
tiga menyan luka
mengasapi duka
puah!
kau jadi Kau!
Kasihku
Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten
TRAGEDI WINKA & SIHKA
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten
IDUL FITRI
oleh: Sutardji calzoum bachri
Lihat
Pedang tobat ini menebas-nebas hati
dari masa lampau yang lalai dan sia
Telah kulaksanakan puasa ramadhanku,
telah kutegakkan shalat malam
telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang
Telah kuhamparkan sajadah
Yang tak hanya nuju Ka’bah
tapi ikhlas mencapai hati dan darah
Dan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menunggu
Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya
Maka aku girang-girangkan hatiku
Aku bilang:
Tardji rindu yang kau wudhukkan setiap malam
Belumlah cukup untuk menggerakkan Dia datang
Namun si bandel Tardji ini sekali merindu
Takkan pernah melupa
Takkan kulupa janji-Nya
Bagi yang merindu insya Allah ka nada mustajab Cinta
Maka walau tak jumpa denganNya
Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini
Semakin mendekatkan aku padaNya
Dan semakin dekat
semakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupa
O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini
ngebut
di jalan lurus
Jangan Kau depakkan lagi aku ke trotoir
tempat usia lalaiku menenggak arak di warung dunia
Kini biarkan aku meneggak marak CahayaMu
di ujung sisa usia
O usia lalai yang berkepanjangan
Yang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurus
Tuhan jangan Kau depakkan aku lagi ke trotoir
tempat aku dulu menenggak arak di warung dunia
Maka pagi ini
Kukenakan zirah la ilaha illAllah
aku pakai sepatu sirathal mustaqim
aku pun lurus menuju lapangan tempat shalat Id
Aku bawa masjid dalam diriku
Kuhamparkan di lapangan
Kutegakkan shalat
Dan kurayakan kelahiran kembali
di sana
AYO
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri
Adakah yang lebih tobat
dibanding air mata
adakah yang lebih mengucap
dibanding airmata
adakah yang lebih nyata
adakah yang lebih hakekat
dibanding airmata
adakah yang lebih lembut
adakah yang lebih dahsyat
dibanding airmata
para pemuda yang
melimpah di jalan jalan
itulah airmata
samudera puluhan tahun derita
yang dierami ayahbunda mereka
dan diemban ratusan juta
mulut luka yang terpaksa
mengatup diam
kini airmata
lantang menderam
meski muka kalian
takkan dapat selamat
di hadapan arwah sejarah
ayo
masih ada sedikit saat
untuk membasuh
pada dalam dan luas
airmata ini
ayo
jangan bandel
jangan nekat pada hakekat
jangan kalian simbahkan
gas airmata pada lautan airmata
malah tambah merebak
jangan letupkan peluru
logam akan menangis
dan tenggelam
dikedalaman airmata
jangan gunakan pentungan
mana ada hikmah
mampat
karena pentungan
para muda yang raib nyawa
karena tembakan
yang pecah kepala
sebab pentungan
memang tak lagi mungkin
jadi sarjana atau apa saia
namun
mereka telah
nyempurnakan
bakat gemilang
sebagai airmata
yang kini dan kelak
selalu dibilang
bagi perjalanan bangsa
OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri
Republika edisi : 28 November 1999
HERMAN
oleh: Sutardji Calzoum bachri
herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
tak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
tak bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa
di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolongtolongtolongtolongngngngngng!
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981 1
oleh: Sutardji Calzoum bachri
herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
tak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
tak bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa
di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolongtolongtolongtolongngngngngng!
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981 1
WALAU
oleh: Sutardji Calzoum Bachri
walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah
dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri
sekarang tak
kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
jiwa membumbung dalam baris sajak
tujuh puncak membilang bilang
nyeri hari mengucap ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu
oleh: Sutardji Calzoum Bachri
walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah
dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri
sekarang tak
kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
jiwa membumbung dalam baris sajak
tujuh puncak membilang bilang
nyeri hari mengucap ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu
HILANG (KETEMU)
oleh: Sutardji Calzoum Bachri
batu kehilangan diam
jam kehilangan waktu
pisau kehilangan tikam
mulut kehilangan lagu
langit kehilangan jarak
tanah kehilangan tunggu
santo kehilangan berak
Kau kehilangan aku
batu kehilangan diam
jam kehilangan waktu
pisau kehilangan tikam
mulut kehilangan lagu
langit kehilangan jarak
tanah kehilangan tunggu
santo kehilangan berak
Kamu ketemu aku
walau huruf habislah sudah
alifbataku belum sebatas allah
1979
19 komentar:
Keren.. makasih min^_^
Penyair yg berkarakter. Doakan aku semesta agar seperti beliau aku bisa, hingga aku menjadi dari bagian lapis warna.
👌
Sungguh karya yang elok oleh perantara syair tuhan
Karya yg indah..gaya bahasa yg sulit untuk di tiru..serta semua puisi beliau adlh puisi gelap yg perlu di telusuri sampai ke akar yg paling dalam...
Karya yg indah..gaya bahasa yg sulit untuk di tiru..serta semua puisi beliau adlh puisi gelap yg perlu di telusuri sampai ke akar yg paling dalam...
Subhanallah puisinya keren, terimakasih min, semoga saya bisa mengikuti jejak beliau 👏👏
puisi yang luar biasa....
Hallo sahabat DamQQ * apa kalian sudah bermain di DamQQ hari ini ? atau masih ada yang belum mengenal DamQQ ?
DamQQ adalah situs resmi poker dan domino TERBAIK dan TERPERCAYA di INDONESIA dijamin AMAN 100% bosku..
selain itu, DamQQ juga selalu memberikan yang terbaik buat
para membernya lohhh.. tidak ketinggalan, bonus TurnOver 0.5%
dan refferal hingga 20% (dibagikan setiap hari senin setelah jam
12 siang) untuk para member setia yang bermain di RajajudiQQ *
tunggu apa lagi ? yukkkk... registrasi dan daftarkan sekarang
juga dan nikmati promo-promo dan bonus lainnya.
8 permainan DamQQ :
- Poker
- DominoQQ
- AduQ
- Capsa Susun
- BandarQ
- BandarPoker
- Sakong Online
- Bandar 66
Bank tersedia :
- BCA
- MANDIRI
- BNI
- BRI
- DANAMON
Nikmati keseruan 8 permainan dalam 1 ID dan dengan minimal deposit/withdraw 10.000 udah bisa merasakan sensasi permainan
fairplay 100% player vs player tanpa bot's ! untuk menyenangkan
bagi sahabat DamQQ tidak perlu khawatir dikarenakan tidak
perlu repot harus bermain pada tempat tertentu, di DamQQ
bisa bermain melalui gadget/smartphone dimana saja dan kapan saja.
jika bosku mengalami kendala segera hubungi Custumer Servis (CS)
kami siap membantu melayani bosku 24 jam :
- PIN BBM : Damkiukiu
- Whatsapp : +855 16776417
- LINE : damqqpoker
Agen Bola Terpercaya
Agen Bola Terbaik
Kunjungi Yuk!!! Forum Berbagi Prediksi Togel
Forumlendir - Berbagi Prediksi Togel
Situs Download Bokep Online Full HD
Situs Bokep Streaming
Baiklah.
Spektakuler
Tolongng ng ng ng sungguh mantul
Puisi kau, puisi seluas angkasa ke kau
Bagus sekali
ingin juga berkarya seperti presiden penyair ini
Sip
Share puisi-puisi Chairil Anwar min, saya prnh baca beberapa puisinya,gak kalah keren jg dari puisinya bang Tardji. Saya pngn tau lbh bnyk lg karya Chairil Anwar
Makna puisi karya sutardji yang berjudul Tik apa maknanya?
Pada tahun dopan rumah tangga yang hampir sama dengan pamanku tunggu saja akibatnya mlm juga bisa menjadi orang yang hampir punah
Posting Komentar