Senin, 13 Mei 2013

Resensi Novel Dealova Part 3

1 comment
f. Point Of View (sudut pandang)

Dalam novel ini, pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga seraba tahu.Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut ”dia”, namun pengarang, narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient). Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ”dia”yang satu ke ”dia” yang lain, menceritakan atau sebaliknya ”menyembunyikan” ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan nyata.

Berikut ini beberapa penggalan narasi dalam novel “DeaLova” :

  • Karra menghentikan dribelan bolanya, lalu bersiap-siap memasukkan bola ke dalam ring dan … Masuk!
  • Karra berjalan menuju rumahnya. Setiap hari dia memang selalu pulang sekolah berjalan kaki, meskipun sebelumnya ia harus naik bus umum dulu.
  • Dira memang cowok misterius. Kalau di-flashback dari saat cowok itu ketemu Karra, kayaknya banyak banget kejadian yang dia timbulkan terhadap Karra.
  • Dira membawa Karra menuju bukit di pinggiran kota Bogor, yang masih asri dan terbebas dari asap knalpot kota Jakarta.
  • Ibel mengusap-usap bahu sambil nyengir menahan sakit. Ia melihat Karra cekikikan karena tingkah pembantunya itu.
  • Ibel menganggukan kepalanya dan terus memperhatikan adik sahabatnya menaiki tangga.


g. Suspense dan Foreshadowing

Suspense dan Foreshadowing (ketegangan dan pembanyangan cerita) dalam novel ini yaitu :

  • Saat Finta dan Karra di gencet oleh Stanie dan teman-temannya. Stanie menghasut finta bahwa Karra telah merebut gebetannya. Teman-teman Stanie mendorong-dorong tubuh Karra, dan Stanie menampar wajahnya. Karra pun berusaha membalas mendorong. Namun tangannya di pegangi salah satu teman Stanie sehingga Stanie bisa leluasa menampar wajah Karra.
  • Dira mengajak Karra ke bukit bintang, Dira tidak menyangka bahwa dia bisa ke tempat itu lagi bersama Karra. Dira terus menatap Karra. Karra pun jadi salah tingkah, dan Dira mengungkapkan perasannya yang langsung diterima Karra.
  • Ketika Karra dan Dira berada di kafe, tempat berlangsungnya ulang tahun teman Dira. Saat itu  Karra keluar dari toilet, kemudian dia berjalan melewati bar. Karra terkejut oleh seorang cowok yang tiba-tiba menarik tubuhnya dan memaksa untuk menemaninya. Karra berusaha melepaskan genggaman cowok itu dan berteriak memanggil Dira. Tapi Karra tau tak ada satu orang pun yang mendengar suaranya karena musik dalam kafe begitu keras. Cowok itu masih terus mencoba mencium Karra, hingga akhirnya Dira datang menyelamatkan Karra
  • Di saat Karra di ajak orang tua Dira ke rumah sakit dengan alasan mama Dira ingin di temani check-up. Tetapi Karra curiga, dan berpikir ini pasti ada sangkut pautnya dengan Dira yang tidak ada kabar. Sesampai di rumah sakit, Karra berjalan mengikuti orang tua Dira. Langkah mereka terhenti di kamar nomor 604. Karra pun bertanya-tanya, mengapa ke kamar perawat? Padahal mau check-up. Dengan perasaan yang was-was, Karra memasuki kamar tersebut. Betapa terkejutnya Karra melihat sosok Dira yang terbaring lemah dengan lengan diinfus dan mata terpejam. Karra menutup mulut dengan telapak tangan dan menangis.
  • Saat duduk di teras rumah, sendirian, pikiran Karra lebih tenang. Ia terlonjak ketika menyadari Dira sedang berdiri di gerbang rumahnya. Karra pun menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Dira tersenyum dan berkata bahwa dia sudah sehat dan nggak merasa sakit lagi. Karra sangat takut kalau Dira akan meninggalkan dia. Dira berkata bahwa dia tidak akan meninggalkan Karra, kemudian Dira memberikan  sebuah handband putih yang biasanya dipakainya bermain basket. Karra berterima kasih dan Dira meminta maaf. Karra pun binggung, lalu terdengar suara teriakan Ibel dari dalam rumah. Sontak Karra menoleh, dan saat membalikkan badannya ke arah Dira, cowok itu sudah pergi. Ibel keluar rumah dan memberitahukan bahwa Dira koma! Karra pun tidak percaya karena barusan dia berbicara dengan Dira. Tetapi itulah kenyataannya, mereka pun bergegas ke rumah sakit.
  • Hari hujan dan Dira meninggal. Mungkin ini jalan terbaik untuk dia. Itu lebih baik dari pada orang-orang yang menyayanginya melihatnya tersiksa melawan sakit. Saat dira dimakamkan, Ibel selalu mendapingi Karra. Karra diberikan lipatan kertas oleh adik Dira. Di kamar, Karra secara perlahan-lahan membuka lipatan kertas itu dan dia membacanya. Setelah membacanya Karra meneteskan air mata tepat di tulisan “Dira”. Hati Karra pun hancur. Dunia terasa gelap tanpa harapan. Tapi Karra mengikhlaskan kepergian Dira yang amat dicintainya.
  • Ibel dan Karra asyik mengobrol di pantai saat malam hari. Ibel menceritakan tentang gadis yang di sukainya tanpa memberitahukan orangnya. Karra yang penasaran terus mendesak Ibel. Mereka pun berdebat sehingga Ibel kecoplosan bahwa gadis itu adalah Karra. Karra pun kaget dan tidak percaya. Ibel pun mengutarakan perasaannya dan ternyata Karra juga menyukai Ibel.

h. Limited Focus dan Unity

Limited Focus dan Unity dalam novel ini berkisar selama 7 bulan. Novel ini terdiri dari beberapa 10 babak, yaitu:

Babak pertama - Karra
Babak kedua - Dira cowok misterius!
Babak ketiga - Blue Rivalry
Babak keempat - Iraz Sekolah di New York
Babak kelima - Bukit Bintang
Babak keenam - Dira sebenarnya kemana sih?
Babak ketujuh - Rumah Sakit
Babak kedelapan - Surat Dira
Babak kesembilan - Happy birth day, Karra!
Babak kesepuluh - Perasaan Ibel dan Karra

i. Bahasa dan Pilihan Kata

Bahasa dan Pilihan Kata dalam novel DeaLova, antara lain :

1. Keunggulan
Keunggulan dari Novel Dealova adalah karakter tokoh utamasangat kuat, ceritanya menarik karena diselingi juga dengan komedi, konflik-konfliknya yang tak terduga sehingga terkesan seru, ceritanya relevan dengan kehidupan remaja zaman sekarang, serta alur ceritanya jelas.

2. Kelemahan
Kelemahan dari novel Dealova adalah saat-saat konflik yang terlalu pendek sehingga pembaca kurang bisa menikmatinya, bahasa yang digunakan kurang tertata, membuat pembaca menjadi agak bosan, serta anti klimaks yang terlalu dekat dengan konfliknya.

3. Kritikan
Menurut saya, meskipun novel ini menceritakan suatu kisah cinta seorang remaja namun alangkah baiknya bahasa yang digunakan harus baku dan tidak kaku.Selain itu, dalam novel ini peran orang tua sangat kurang dan akhir cerita yang kurang jelas.

j. Gaya Bahasa

Gaya Bahasa adalah penggunaan bahasa secara khusus untuk mendapat efek-efek tertentu. dalam novel ini, Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku agar masyarakat umum, khususnya para remaja mudah mengerti dari cerita novel tersebut. Contoh:

  • “Iya, tapi elo jangan jauh dari gue, ya. Hmmm… ya udah. Mendingan sekarang elo ke dalem deh. Nanti elo masuk angin,”
  • “Dira… ini keren banget! Dari mana elo tau ada tempat kayak gini?”
  • “Gue sayang sama elo, Karr..”

Selain itu, terdapat penggunaan kosa kata bahasa Inggris. Contohnya:

  • “So, I’m a lucky girl.”
  • “Weeeiiittts… Thank you banget ya, man!”
  • “Dua kali double, satu kali walking, dan satu kali backball,”
  • “Karraaa,thanks a lot!”
  • “No problem”
  • “apa kabar, Karra darling!”


Berikit ini, beberapa jenis gaya bahasa yang terdapat dalam novel tersebut, yaitu:

1. Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebihan dari Skenyataan. Contoh:

  • Dio yang gantengnya nandingin Brad Pitt.
  • Di taman belakang terdapat beranda kecil yang telah disulap oleh teman-teman Iraz menjadi tempat untuk latihan band
  • Hati Karra hancur. Dunia terasa gelap tanpa harapan.


2. Perumpamaan

Perumpamaan adalah gaya bahasa perbandingan yang pada hakikatnya membandingkan dua hal yang berlainan dan yang dengan sengaja kita anggap sama.gaya bahasa perumpamaan, tidak dapat disatukan, dan hanya bisa dibandingkan. Contoh:

  • Ada yang berjalan seperti pasukan pengibar bendera
  • “Heh! Gila lo, ngangkat telepon udah kayak mau teriak maling!”
  • Cewek itu melayang bebas di udara
  • Betapa ajaibnya pengaruh kata-kata ibel barusan


III.  Tinjauan Eksentrik

Tinjauan Ekstrinsik dalam novel DeaLova, meliputi:

1. Sosial Ekonomi

Sosial Ekonomi tokoh utama dalam novel ini yaitu ekonomi menengah keatas. Karena di lihat dari beberapa aspek, seperti: pekerjaan, rumah, kendaraan, dll.Hal tersebut sesuai dengan penggalan cerita dalam novel tersebut. Contoh:

  • Kedua orang tua Karra lagi di New York, karena ayah mereka bekerja sebagai diplomat di KBRI. Sesekali mereka dating menjenguk Karra dan Iraz.
  • Langkah kaki Karra berhenti di sebuah rumah yang yang tampak teduh di daerah permata hijau. Rumah itu lumayan besar, luasnya kira-kira 400 meter. Bentuknya mirip vila yang ada di puncak. Dari dinding sampai perabotannya, semuanya serba kayu. Di rumah inilah Karra tinggal bersama kakak lelakinya, Iraz, dan seorang pembantu bernama Bi Minah.
  • “sebenarnya sih nggak, tapi tadi gue liat nomor polisi mobil yang ada di depan. B 18 EL. Bacanya ‘Ibel’ kam? Hehehe… sok tau banget ya gue?”
  • Jaguar hitam milik orang tua Dira memasuki garasi sebuah rumah yang ternyata rumah Dira. Sekilas rumah itu mirip rumah Karra, karena dindingnya terbuat dari kayu. Hanya saja rumah itu lebih luas dan kebunnya penuh aneka bunga. Nyaman sekali tinggal di sini.


2. Sosial Budaya

Sosial budaya yang terdapat dalam novel adalah ketika Karra berulang tahun dan menhadiri pesta kejutan yang dibuat Ibel untuknya. Kutipan novelnya adalah:
  • “HAPPY BIRTH DAY, Karra!”
  • “Apa segitu surprise-nya sampai-sampai gue harus tersiksa pake pakaian aneh kayak begini?”
  • Karra terheran-heran ketika mengetahui Ibel memesan tempat VIP di ruangan itu.
  • “Happy birthday, Karra honeey!” ucap Iraz sambil mendekap Karra.
  • “Cerewet!” ucap Karra sambil terus memeluk abangnya, “Elo kok nggak bilang-bilang?” 
  • “kan biar surprise!” jawab Iraz


3. Sosial Agama

Dilihat dari segi nama, tokoh utama Karra beragama Islam, yaitu: “Farhika Candida Feryaldi”. Kemudian pengarang juga beragama islam. di lihat dari segi nama yaitu: Dyan Nuranindya dan dari kutipan ucapan terimakasih, yaitu : “Terima kasih yang tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali keajaiban dalam kehidupanku”


IV. Penutup

a. Kesimpulan

Novel ini menceritakan tentang kisah cinta seorang cewek yang bernama Karra kepada dua  cowok yang bernama Dira dan Ibel. Pada awalnya Karra sangat kesal kepada Dira karena kelakuannya yang tidak  baik terhadap Karra. Tapi, sebenarnya Dira menyukai Karra dan Mengutarakannya dengan cara yang berbeda. Karra pun luluh dan menerimanya.Akan tetapi belum lama pacaran, Dira sakit dan meninggal dunia.Karra sangat terpukul dengan kepergian Dira yang sangat di cintainya. Karra juga menangis setelah membaca surat Dira yang isinya berupa ucapan maaf dan terima kasih karena Karra telah menjadi penyemangat hidupnya, juga karena telah menjadi bidadarinya. Ibel yang sejak awal menyukai Karra tetapi menyembunyikan perasaannya, tidak tega melihat Karra terus-menerus seperti itu.Ibel bertusaha membuat Karra kembali ceria dan memberikan perhatian kepada Karra.Karra pun kembali ceria.Saat Ibel mengutarakan perasaannya, Karra menerimanya tanpa melupakan sosok Dira yang pernah di cintainya.

Cerita dalam novel ini memberikan gambaran tentang betapa berharganya nilai sebuah kehidupan yang harus dihadapi dengan ketegaran, ketulusan hati dan kejujuran.

b. Saran

Saran yang dapat saya (penulis)  berikan adalah :

1. Redaktur

Penerbit seharusnya mengadakan launching kumpulan novel-novel terbaru karya satrawan muda agar lebih dikenal masyarakat.

2. Pengarang
  • Pengarang seharusnya mencantumkan data diri lengkap agar pembaca mudah memahami latar belakang kehidupan pengarang.
  • Pengarang seharusnya memperjelas akhir dari cerita novelnya supaya lebih dimengerti oleh pembaca
  • Pengarang seharusnya mencantumkan peran orang tua lebih banyak.


3.      Pembaca
  • Pembaca supaya mau membaca dan memahami maksud dari isi cerita dari pengarang.
  • Pembaca dituntut untuk mengambil segi positif yang ada di dalam novel.



DAFTAR PUSTAKA

Nuranindya, Dyan. 2004. DeaLova. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi-gaya-bahasa
http://id.wikipedia.org/wiki/sudut-pandang

Terima Kasih sudah menyimak resensi DeaLova oleh saya sampai selesai. Arigato ne :)

1 komentar:

thanida mengatakan...

This is really a nice post, that you have updated us with all of nice information that can be very useful for future.แทงบอล