Sabtu, 11 Mei 2013

Resensi Novel Dealova

Leave a Comment
Halo teman-teman pembaca sekalian. Kali ini saya akan meresensi sebuah novel yang berjudul Dealova. Dealova ini juga mempunyai versi layar lebarnya lho?! Sudah tau kan? Sebenarnya resensi ini merupakan tugas dari Guru Bahasa Indonesia. Namun ada baiknya apabila saya membaginya kepada teman-teman semua. Saya harap ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Selamat membaca :)

I. Novel dan Pengarangnya

a. Identitas Buku

SpesifikasiKeterangan
Judul : Dealova
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia Utama
Tempat Penerbit : Jakarta
Tahun terbit: 2004
tebal Buku : 304 hlm; 20cm
Harga : Rp. 34.500
Jenis Buku : Fiksi Teen Lit/td>
Cetakan : April 2004/td>
ISBN : 979-22-0760-0/td>

b.      Biografi Pengarang

Dyan Nuranindya lahir di Jakarta, 14 Desember 1985, anak terakhir dari dua bersaudara. Dyan yang lebih akrab disapa "Dichiel (Dyan Kecil) oleh teman-teman sekolahnya ini tidak pernah terpikir untuk menjadi penulis.Baginya, menulis merupakan bakat yang terpendam, tapi ternyata sekarang berhasil dia temukan.Sebenarnya hobinya adalah menggambar.Tidak heran Dyan pernah menyabet Juara I Lomba Poster sewaktu SMP dan memperoleh beberapa penghargaan.Berbagai kegiatan pernah digelutinya.Mulai dari dunia tarik suara sampai pecinta alam yang membuatnya menyukai dunia panjat tebing.


II. Tinjauan Instrinsik

a. Tema

Tema yang terdapat di novel ini adalah:

  • Tema mayor     : Kehidupan
  • Tema minor     : Cinta dan Persahabatan

b. Amanat


Novel ini memuat amanat yang sangat baik bagi kehidupan sekarang. Amanat yang jelas terlihat adalah tentang kehidupan, yaitu: ketegaran, ketulusan hati, kejujuran dan menyadari betapa berharga dan berwarnanya hidup ini. Kita juga harus tabah dalam menghadapi segala cobaan yang ada, dankita harus mengambil hikmah dari cobaan tersebut.

c.  Plot/Alur

Cerita dalam novel “DeaLova” disajikan dengan menggunakan alur maju.

Cerita bermula dari seorang siswi cantik dari SMU Persada bernama Karra.Di sekolah, Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, nakal, periang dan jago main basket.Gayanya sangat tomboy dan penampilannya sangat santai. Sementara itu, di rumah, ia dikenal sebagai sosok yang manja sekaligus cuek. Apalagi semenjak ditinggal kedua orangtuanya ke New York lantaran ayah Karra bekerja sebagai diplomat di BKRI, dia sangat manja dengan Iraz, kakaknya.

Awal Konflik  dimulai ketika Dira masuk di sekolah Karra. Dira yang jago basket pertama kali dikenal Karra di sekolah.Dira adalah anak pindahan yang baru sekolah di sekolahnya Karra.Perkenalan mereka di awali dari sebuah lapangan basket. Dira adalah sosok laki-laki yang sangat misterius di sekolahnya, bahkan ia menjadi sorotan para gadis di sekolah, karena kepandaiannya dalam bermain basket. Karra pun menjadi tertarik dengannya.Lalu Karra dan Dira terkadang latihan bermain basket bersama.Tetapi disela bermain basket, terkadang Dira sering membuat Karra kesal, karena Dira sangat ketus dan tidak bisa berperilaku lembut terhadap Karra.Karra sangat tidak suka bila perlakuan Dira seperti itu. Dira pun seperti angkuh dan tidak bisa menghomati orang lain.

Ibel yang jago gitar pertama kali dikenal Karra di rumah Karra ketika itu sedang latihan band dengan Iraz.Ibel adalah teman kuliah sekaligus sahabat karip kakak Karra, Iraz.Ibel sangat mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan Dira, Ibel tipe laki-laki yang murah senyum, dia juga sabar dan berperilaku halus terhadap wanita.Awalnya Ibel suka terhadap Karra dimulai saat Iraz menitipkan Karra padanya, karena Iraz harus melanjutkan kuliah di luar negeri, jadi intensitas mereka tuk bertemu pun sangat sering.Ibel mulai merasa nyaman dan jatuh cinta pada Karra.Lama-kelamaan Ibel sering antar jemput Karra ke sekolah dan mengajaknya beli ice cream bersama.

Lewat karakter dan cara berbeda, Dira dan Ibel berusaha menyampaikan rasa kasihnya kepada Karra. Bagi Karra, Dira yang sering ketus, galak dan kurang ajar seoalah selalu ingin menyakiti dirinya ternyata lebih menarik perhatiannya ketimbang Ibel yang penuh perhatian dan senantiasa berupaya menyenangkannya. Tak heran bila akhirnya Dira dipilih Karra menjadi pacarnya.Saat itu karra menulis sebuah diary.

Dear Diary …

Dulu aku memang nggak tau apa yang namanya cinta. Tapi ternyata dia dating sendiri tanpa aku sempat berpikir untuk mencarinya.

Dira membuat aku sadar, trnyata benci dan cinta memiliki perbedaan yang sangat tipis.Selama ini aku belajar untuk menembus cinta yang hanya didasari hal-hal nyata, yang dapat dilihat atau diraba. Dan ternyata … keindahan sejati bukanlah yang terlihat pada kulit luarnya!

Akhirnya aku memang memilih Dira.Tapi… kenapa perasaanku aneh, ya? 

Ibel pun harus besar hati terhadap pilihan Karra. Karna ia sangat menyayangi Karra. Ibel sangat terpukul dengan keputusan Karra.Ibel khawatir kalau Dira adalah orang yang tidak tepat untuk Karra, karena dia mempunyai sikap yang keras.Tapi itulah kenyataannya, Ibel harus menerima.Tapi sayang, hubungan kasih Dira dan Karra tidak selalu berjalan mulus.Pertengkaran kerapkali mewarnai hubungan mereka.Dira dan Karra sering kali berbeda pendapat.Tapi pada akhirnya keduanya bertekad untuk lebih saling menyayangi dan tak lagi saling menyakiti.

Klimaksnya,Disaat sedang menikmati masa-masa pacaran dengan Dira, Karra harus menghadapi kenyataan pahit, Dira terbaring tak berdaya di sebuah rumah sakit, semenjak dua hari tidak bertemu saat terakhir berkencan bersama. Karra baru mengetahui kalau Dira mempunyai penyakit yang susah untuk disembuhkan, Dira sudah di vonis oleh dokter bahwa umurnya tidak akan panjang lagi. Karra hanya bisa memandang wajahnya sambil menangis tersedu saat menjenguk dan menemani Dira di rumah sakit.Tapi masa itu tidak berlangsung lama.Pada akhirnya Dira meninggal karna sakit yang bersarang ditubuhnya.Karra sangat terpukul dan tidak rela jika Dira meninggalkannya tuk selama-lamanya.Karra baru menyadari bahwa sikap Dira ketus padanya karna Dira tidak ingin menyakiti orang yang disayanginya hanya untuk masuk ke dalam kehidupan Dira yang hanya tinggal menghitung waktu saja. Karra makin nangis terisak saat ia membacasurat terakhir yang ia terima dari mamanya Dira yang Dira buat sebelum ia meninggal. Isi suratnya seperti ini ..

Karra,
Maaf… karena selalu mebuatkamu marah

Maaf… karena selalu membuat kamu benci sama aku
Maaf… atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf… karena selalu membuat kamu mengalah dalam segala hal
Maaf… karena aku selalu keras kepala
Maaf… karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku
Maaf… karena aku harus pergi ninggalin kamu

Terima kasih… karena kamu telah membuat hari-hariku indah
Terima kasih… karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
Terima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semngat untuk hidup
Terima kasih… karena kamu selalu menganggap aku pintar

Terima kasih… karena kamu mebuat aku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras
Terima Kasih… karena kamu memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidupku
Terima Kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
Karena telah mengajari aku untuk mendoakan agarorang yang aku cintai bahagia
Karena telah mengubah hidupku yang kosong

Karena telah menjadi satu-satunya orang yang bias membuatku mengalah
Karena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bias aku kasih ke kamu
Karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupankuTerima Kasih… karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini

Aku nggak akan kemana-mana
                                                                                                                 
-Dira-.

Anti klimaks adalah Sepeninggal Dira, Karra berubah menjadi 180 drajat, dia menjadi pemurung sering nangis karena terus teringat Dira.Ibel berusaha menghibur Karra.Ia bertekad akan mengembalikan keceriaan Karra seperti sedia kala.

Akhir Cerita, Ibel selalu perhatian kepada Karra. Akhirnya, Karra merespon perhatian Ibel padanya. Dan pada suaru malam Ibel dan Karra berada di pantai.Mereka asik bercerita, dan bercanda bersama.Saat Ibel bercerita tentang wanita yang dia sukai, Karra menjadi penasaran dan menanyakannya.Tetapi Ibel tidak mau memberitahukannya Karra pun mendesak Ibel, sehingga Ibel berkata, “SOALNYA CEWEK ITU ELO!”

Ibel kecoplosan.Ia terdiam, tidak tau harus bicara apa. Wajahnya memerah Dia tidak menyangka bahwa bakal kelepasan seperti itu. Sedangkan Karra begitu kaget mendengarnya. Darahnya terasa mengalir deras dari otaknya. Dia mematung menatap Ibel. Perasaannya benar-benar sulit dilukiskan. Dia juga bingung harus ngomong apa. Jantungnya berdegup kencang. Ibel meminta maaf dan merasa bersalah. Tapi Ibel tetap mengutarakan perasaannya dan Karra pun mengaku bahwa dia juga mempunyai perasaan yang sama terhadap Ibel. Akhirnya Karra menerima cinta Ibel tanpa harus melupakan sosok Dira yang pernah dicintainya.

- selesai -

Resensi ini bersambung ke part 2 :)

0 komentar: