Minggu, 12 Mei 2013

Resensi Novel Dealova Part 2

1 comment
d. Setting/Latar

Latar Tempat

Di dalam novel “DeaLova”, terdapat beberapa latar tempat, yaitu:


  • Sekolah
Bel sekolah SMU Persada telah berbunyi. Murid-murid terlihat sedang menunggu mobil jemputan masing-masing ada pula yang berlari mencari tempat berteduh.

Keesokan harinya di sekolah.


  • Lapangan Basket
di kejauhan, tepatnya di lapangan basket, seorang cewek tengah asyik mendribel bola tanpa peduli dengan panasnya terik matahari.

Pulang sekolah, seperti biasa Karra latihan basket sendirian di lapangan.

Karra berlari-lari menuju lapangan basket. Ia terperanjat ketika seorang cowok tengah menunggunya.


  • Rumah Karra
Langkah kaki Karra berhenti di sebuah rumah yang yang tampak teduh di daerah permata hijau. Rumah itu lumayan besar, luasnya kira-kira 400 meter. Bentuknya mirip vila yang ada di puncak. Dari dinding sampai perabotannya, semuanya serba kayu. Di rumah inilah Karra tinggal bersama kakak lelakinya, Iraz, dan seorang pembantu bernama Bi Minah.

Karra masuk ke rumahnya dan mendapati sesosok cowok tengah duduk di ruang tamu.

Druk… trak… druk… druk… trak… kira-kira seperti itulah suara tabuhan drum dari beranda belakang rumah Karra.


  • Rumah Dira
“Ayo, silahkan masuk, Karra,” ucap mama Dira ramah.

Ruangan itu bukan hanya penuh dengan foto Karra, bahkan lukisan wajahnya. Itu membuat Karra yakin bahwa ruangan yang sedang dimasukinya adalah kamar Dira.


  • Rumah Ibel
Tiba-tiba lamunannya buyar ketika ia melihat seseorang berdiri di pintu gerbang rumahnya. Ibel bangkit dari tempat duduknya lalu membuka pintu teras kamarnya.

Ibel merangkul tubuh  Karra yang menggigil kedinginan dan berlari memasuki rumahnya.


  • Bukit Bintang
“ini namanya bukit bintang. Sebetulnya bukit ini tidak ada namanya, tapi gue yang menamakannya sendiri.”

“Kenapa elo ngajak gue ke bukit bintang, Dir?”


  • Rumah Sakit
Jaguar hitam berbelok dan tiba di pelataran rumah sakit besar yang terkenal di Jakarta.

betapa terkejutnya Karra melihat sosok yang dikenalnya terbaring lemah dengan lengan diinfus dan mata terpejam. Karra menutup mulut dengan telapak tangan. Ia menangis.


  • Vila
Vila Ibel bagus banget, mirip rumah panggung. Rumah itu nggak ada pagarnya, hanya dibatasi taman kecil dan beberapa pohon kelapa. Bagian bawahnya buat garasi. Di sebelah garasi terdapat tangga menuju teras rumah

Keesokan harinya, vila tampak kosong.


  • Pantai
Matanya nggak lepas dari cewek yang sejak tadi bermain dengan anak kecil di pantai.

Mereka menghabiskan waktu di pantai.


2. Latar Waktu

Latar waktu yang terdapatdi dalam novel “DeaLova” yaitu:


  • Pagi Hari
Pagi itu suasana di Parkir Timur Senayan sungguh berbeda. Terlihat banyak spanduk besar melingkari lokasi festifal band

Saat pagi menjelang, ayam jantan yang baru saja mau berkokok mengurungkan niatnya lantaran kaget melihat ada yang bangun lebih pagi darinya.

Minggu, jam tujuh pagi, di rumah Karra.


  • Siang Hari
Pulang sekolah, matahari benar-benar nggak kenal kompromi. Kara yang biasanya santai pulang sekolah sendiri, saat ini sedikit manja. Ia mengeluarkan handphone-nyadan menelepon iraz.

Waktu menunjukkan pukul 14.00. Latihan hari ini sudah selesai. Meskipun begitu, Karra masih belum puas dengan hasil pertandingan.

Siangnya, di kantin sekolah, Karra meletakkan nampan berisi makanan di atas meja kantin.


  • Sore Hari
Sorenya, saat baru saja pulang dari sekolah, Karra mendapati sebuah mobil sedan bertengger di depan rumahnya.

Sore itu terasa hening. Karra belum juga siuman. Namun beberapa menit kemudian ia mulai sadar. Iamembuka matanya perlahan-lahan.

Mereka menghabiskan waktu dipantai. Main layangan, makan es krim, dan berjalan-jalan menyusuri pantai, hingga sore pun tiba.


  • Malam Hari
Malam hari, di kamar Karra.

Kini waktu menunjukkan pukul delapan malam. Hall basket sudah sepi.

Malam ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, Karra baru menyadari bahwa ternyata udah lama juga dia nggak pernah ngobrol dengan Iraz kayak gini, setelah kakaknya itu kuliah di New York. Ternyata kangen juga, ya!


e. Penokohan/Perwatakan

Tokoh-tokoh yang ada di novel DeaLova yaitu:

1. Karra

Karra adalah tokoh utama cewek dalam novel ini. Karra adalah cewekmanis tapi tomboi yang pintar main basket. Di sekolahnya Karra adalah kapten tim basket putri. Watak Karra antara lain:


  • Cuek
“Mikir? Mikir apaan?”

“Kenapa? Emangnya tu anak siapa, sih?”

“Cewek itu kelihatan cuek banget, sampai-sampai tidak peduli dengan peluh yang membasahi sekujur tubuhnya.”
  • Jail
“Hmmm… Kalo tiba-tiba arwah ayam yang pahanya elo makan dating di mimpi lo, gimana?”

“SELAMAT UNTUK FINTA YANG SUDAH MENJADI WAKILNYA DIO!”
  • Ramah
Meskipun gayanya cuek, Karra ramah banget sama orang. Buktinya, dari tukang bakso sampai tukang es campur di sekitar rumahnya kenal sama dia. Bahkan mungkin sopir plus kenek bus yang biasa dinaikkin Karra juga kenal sama dia. Belum lagi hansip komplek yang ngakunya fans berat Karra, yang kalo setiap Karra lewat selalu menebarkan senyum Closep-nya.
  • Kadang melihat orang dari penampilan luar 
“Tapi kalo diliat dari tampangnya, tuh anak pasti nyebelin banget,nggak punya temen”

“Cowok itu punya tampang yang nyebelin abis. Pasti dia anak bandel”
  • Ceria dan suka tertawa
“Hahaha…”

“Hahah… Hmmpff..iya terus ayam bilang, ‘Kenapa kamu makan paha saya!’ Hahahaha…”

2. Dira


Dira adalah salah satu tokoh utama cowok.Dira adalah cowok ganteng yang mempunyai IQ yang tinggi dan pintar main basket. Sama seperti Karra, Dira adalah Kapten tim basket putra di sekolah barunya. Watak Dira antara lain:

  • Tidak mau mengalah
“Kalau bukan elo, seumur hidup gue nggak akan pernah mau ngalah sama orang”

  • Suka mengejek 
“Badan elo ternyata berat juga.Diet lo gagal, ya?”

“Oh, Cuma segitu kemampuan kapten tim basket cewek sekolah ini?”

  • Sok 
“Udah untung gue tolongin”
  • Pintar
saat memperhatikan kertas soal Karra, sebelah alis Dira terangkat. “Alaaah… ini sih gampang!”ucapnya sambil menyetil ujung kertas itu
  • Penyayang
Tiba-tiba Dira menempelkan telapak tangan kanannya di wajah Karra dan mengusap sisa air mata Karra dengan ibu jarinya.

akhirnya Dira bereaksi. Ia merengkuh kepala Karra dan merebahkannya ke dadanya. Karra tak berkutik ketika cowok itu mencium rambutnya.

Terima kasih … karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini
Aku nggak akan ke mana-mana….
         



  • Perhatian
“Ka-kamu nangis, Karr? Jangan nangis… Gue… gue nggak pantes elo tangisin kayak gini…,”

“kata Mas Dira, Kakak harus jagain Kak Karra. Jangan sampai Kak Karra kenapa-kenapa. Jangan sampai Kak Karra nangis lagi…”

3. Ibel


Ibel adalah tokoh utama cowok selain Dira. Ibel adalah cowok ganteng teman kakak Karra yang peduli dengan Karra.Ibel pintar memainkan alat musik gitar dan suka warna biru. Watak Ibel adalah :
  • Perhatian
“Iya tadi Iraz nelpon gue katanya elo minta dijemput sama dia. TapiIraz lagi ada di daerah Grogol. Macet katanya. Gue kebetulan lagi adadi sekitar sini. Ya udah, daripada elo nungguin Iraz kelamaan,mendingan gue aja yang jemput.
  • Tahu berterima kasih
“Gue yang seharusnya makasih sama elo. Kalau nggak lo cegah,mungkin gue udah bikin malu di PS tadi. Hmmm…sama... Masalahtadi, jangan bilang-bilang ke Iraz, ya. Gue nggak mau dia kecewa”
  • Sopan
ibel menjabat tangan mama Dira sambil setengah membungkuk
  • Penyayang
“gue mau nengok Karra sebentar. Mau mastiin keadaan dia”
  • Dewasa
“Dira bakal sembuh kok. Lo nggak usah cemas… percaya deh sama gue.”

4. Iraz

Iras adalah kakak laki-laki Karra. Iraz sangat menyanyangi adiknya. Watak Iraz yaitu:
  • Jahil
“thanks honey”ucapnya kemudian ia mencium adiknya dan buru- buru kabur.

“Tapi,Sayang..”ucap Iraz sambil terus merangkul adiknya, kemudian mencium pipinya
  • Pelupa
“Janji? Aduh… sori, man. Lupa!”
  • Cerewet
Iraz orangnya jail dan berisik banget!
  • Penyanyang
“makanya cari cowok!” ucap Iraz sambil mengusap-usap kepala Karra.

Iraz memegang kaki adiknya itu, namun ternyata ia menguutnya dengan lembut agar kram di kaki Karra segera hilang. Karra hanya bisa pasrah

5. Finta


Finta adalah sahabat Karra.Finta berbeda 180 derajat dengan Karra.Finta suka dandan dan ngomong tentang cowok cakep. Watak Finta yaitu:
  • Cerewet
Finta amat sangat cerewet apalagi kalau sudah ngomongin cowok cakep. Wuiihh!
  • Penakut
“KARRAAA! Lo jahat banget sih? Ntar gue nightmare  nih!”
  • Centil
“Ehm, Dio, kalo Karra nggak mau, gue bisa gantiin dia,”
  • Baik
“hehehe.. nih, gue bawain donat.”

6. Bi Minah

Bi Minah adalah seorang pembantu di rumah Karra dan Iraz.Bi Minah sangat menyanyangi Karra dan Iraz, dan begitu pun sebaliknya, Karra dan Iraz sangat menyayangi Bi Minah. Watak Bi Minah, yaitu:
  • Serba bisa
Umurnya sih udah lima puluhan, tapi dia bisa dibilang “supermaid”. Soalnya, hamper semua pekerjaan dia lakukan. Nyapu, ngepel, masak, nyuci, benerin antea di genteng, manjat pohon kelapa, benerin atap rumah, dan ngangkat lemari baju sendirian.
  • Genit
“Lho, Mas Ibel, kok tumben sudah datang? Mau bantu nyapu, ya..” sapa Bi Minah dengan genit dan logat Jawa yang medok.
  • Pelupa
“Maaf non, bibi lupa.”

7. Stanie

Stanie adalah kakak kelas Karra yang paling menyebalkan. Stanie adalah tokoh yang antagonis. Berikut ini adalah watak Stanie:
  • Tidak mau kalah
Sedangkan Stanie? Dia gak mau kalah sama orang
  • Sok cantik
Dia ngerasa dialah cewek paling cantik disekolah
  • Centil
Stanie yang tadi hampir marah, tiba-tiba melihat orang yang menabraknya “Aduh, Dira... Maaf deh,” ucapnya centil. “maafin gue ya, please. Hmm... gimana kalo elo gue Traktir minum. yaaah... itung-itung buat ganti rugi minuman lo yang tumpah. Mau ya, Dir? Lanjut Stanie dengan tampang menggoda

Yah part kedua sampai disini saja. Mari lanjut ke part 3 :)